Thursday, May 08, 2025

Sabtu, 28 Desember 2013

Blogcerpen - Bunga terakhir untuk Tias

Pada suatu pagi yang cerah di sekolah sedang ada acara kelulusan sekolah sma sederajatnya, para siswa sudah melewati masa-masa menegangkan saat pengumuman kelulusan dan pulang dengan hasilnya memuaskan seluruh siswanya lulus. di depan sekolah smk10  johor,sehabis pulang sekolah   rendi menjemput kekasihnya tias sepulang sekolah, rendi adalah anak dari pengusaha penjual bahan bangunan dia sudah lulus sekolah 5tahun sebelum tias, antara sekolah mereka hanya berjarak 20m setiap bertemu tias  rendi selalu bawakan bunga mawar untuk tias .
"hay bebz " sahut rendi sambil pegang setangkai bunga mawar untuk di kasihkan ke tias
Tias merasa senang karna setiap pulang sekolah selalu di jemput rendi dan dia romantis .
" makasih ya bebz.." sahut tias sambil naik kemotor rendi dan memasang helmnya
Di perjalanan mereka berbicara
" dah ngga kerasa hari ini adalah hari  kelulusanku ya bebz" ucap tias ke rendi
" bagaimana kalau kita rayakan di cafe tempat kita biasa bertemu bebz"  usul rendi 
Tias terdiam lalu  berpikir dia merasa biasa kalau harus merayakannya di cafe paporite mereka
" gini aja bebz kamu main aja kerumah aku. Aku bakalan masak enak buat kamu" seru tias dengan senang, rendi pun merasa cukup senang
" wah ide bagus bebz.. Aku setuju aja.." kata rendi lalu tias menepuk pundak rendi yang lagi bonceng dia
" tapi sebelumnya kamu temenin aku kepasar dulu ya, beli bahannya" ucap tias
"oke-oke jadi putar arah nih ngga jadi pulang gowes pasar" dengan semangat rendi memutar arah motornya dan mereka menuju pasarloak.
"oke sudah sampai, yang tugasnya beli kamu bebz aku bantu bawa keranjang nya aja ya "  tawar rendi
"iya - iya " jawab tias dan di pasar mereka asik berbelanja, tias sibuk memilah bahan makanan yang akan ia masak, rendi aga kerepotan karna kesana kemari bawa keranjang belanja tias.
" aduh bebz kesana kemari sebenarnya mau masak apa sih" rendi mulai mengeluh kepada tias
" sabar bebz. Aku lagi perlu satu bahan lagi buat masakan, pokonya nnty bakal bikin masakan spesial dari aku"  sambil sibuk berjalan mencari bahan tias mengatakannya, rendi masih penasaran hanya mengiya kan ucapan tias tadi.
Hampir satu jam mereka berbelanja dan sudah selesai
"ayo kita pulang" ajak tias
"yuk" sambil bwa kan barang tias rendi menuju motornya untuk pergi.
Sesampainya di rumah tias,
"bebz aku pulang dulu ngga enak kalau ngga ganti pakaian " sambil turun dari kendaraan tias menganggukan kepalanya.
"iya bebz, tapi nanti langsung kesini ya, awas kalau ya kalau ngga datang" ancam tias sambil tersenyum manis ke rendi.
Rendi tertawa sambil mengatakan
"iya pasti lah bebz, aku kan dah cape-cape ikut belanja masa ngga makan masakannya"  dengan muka masam sambil merajuk manja tias menjawab
" jadi  kerumah ntar cuman mau makan nih" rendi makin tertawa melihat tingkah tias
"ngga lah bebz pastinya lebih ingin ketemu kamu" rayu rendi
" ya udah aku pulang dulu,  kamu masak aja udah bebz yg enak awas kalau asin  ku kawinin ntar "canda rendi sambil tertawa,
Setelah itu rendipun pergi dan tias  masuk kedalam rumah
Setelah tias masuk kedalam rumah tias terkejut melihat  teman ibunya bicara ternyata itu adalah ayahnya, ayahnya baru pulang tugas di luar kota  yang kebetulan bekerja di perusahaan tambang dan harus pergi kerja dengan waktu cukup lama.
"ayah kapan datang" ucap tias senang sambil berpelukan dengan ayahnya.
" sebenarnya cukup lama,  ayah menunggumu pulang sekolah" gerutu ayahnya sambil tersenyum dan balas senyum dari tias
"maaf yah,  tias harus pergi kepasar dulu beli bahan masakan"  ucap tias
"wahh anak ayah  mulai suka masak nih" puji ayahnya
" iya dong jawab tias" dengan membanggakan diri kepada ayahnya
"itu kamu banyak  bawa bahan banyak tias,  kamu mau masak apa? ? "  tanya ibunya sambil menengok isi bawaan tias dari pasar
"gini bu hari ini aku mau undang rendi makan dirumah" jawab tias dengan wajah berseri-seri di hadapan ayah dan ibunya
"rendi apa itu pacar kamu tias yang biasa di ceritakan ibumu via telpon" ayahnya juga bertanya k tias dengan rasa kawatir, lalu ibu tias mendekati ayahnya.
" tias kamu bawa bahan masakan mu tadi ya terus ganti pakaian nnti ibu bantu masaknya " tias pun mematuhinya lalu ibu tias  mengajak ayah tias ngobrol
" hey apa aku salah mengatakan itu tadi " kata ayah bertanya pada ibu, dengan lembut ibu menjelaskan.
"tak apa yah, rendi itu anak yang baik ibu sering bertemu dengannya anaknya sopan" bujuk ibunya tias
"tapi bu menurut ayah tias nanti dulu mikirin pacaran,  pendidikan itu jauh lebih penting" sahut ayahnya, sambil menghela napas ibu mengatakan
"iya tapi tias sudah dewasa ayah, ya kita tidak bisa menahan atau melarang atas datangnya cinta, itu wajar" jawab ibu
" ya sudah ibu mau masak bantu tias dulu yah" sambil bergerak menuju dapur mereka,
Dan di dapur ternyata sudah ada tias yang lagi mempersiapkan masakan
"apa bu kata ayah tanya tias pada ibunya" dengan rasa penasaran
"ngga apa-apa ayah memang begitu orgnya, dia ngga bisa terima begitu saja keputusan org lain, dia mesti selidiki sendiri, tapi ibu yakin kan rendi anak baik pasti ayah mendukung hub kalian" nasehat ibu kepada tias.
Tias merasa cemas tapi dia yakin kalau cinta rendi tulus dengannya dan itu merupakan kekuatan kami ucap tias dalam hati.
Sambil memasak mereka antara ibu dan anak bercerita, tias selalu menanyakan ceritakan tentang ibunya sewaktu dulu masih pacaran dengan ayahnya, ibu tias menceritakan bagian yang menyenangkan masa-masa ibunya pacaran, sampai asiknya tak terasa menu masakan mereka sudah selesai dan tertata rapi di meja makan.
" tinggal menunggu rendi datang aku mau dandan dulu supaya tambah cantik"  kata tias dengan segera pergi kekamarnya untuk berdandan lagi.
Tak lama kemudian bell rumah mereka berbunyi
Teng....nong
Kebetulan ayah tias masih duduk di luar, dan segera membukakan pintu
"selamat siang om " sambut rendi sambil tersenyum dan mengulurkan tangan ke ayah tias
"iya selamat siang " sambut ayah tias sambil menjabat tangan rendi
" saya rendi om tiasnya ada "
" owh kamu rendi " tanya ulang ayah tias
"iya om" jawab rendi
"owh saya ayahnya tias, masuk dulu ada yang ingin aku bicarakan " kata ayah tias sambil mempersilahkan masuk dan duduk di kursi tamu
Ayah tias mengobrol dan bertanya tentang rendi serta keluarganya . Dari dapur ibu tias mendengar seperti ada teman ayah berbicara lalu mendekat dan ternyata rendi
"owh rendi kamu sudah datang.. Tunggu ya ibu panggilkan tias sekalian kita makan bareng "
Ibu pun pergi kekamar tias dan memanggil " tias itu rendi udah datang" tias pun langsung membukakan pintu kamarnya.
" iya mah "  dengan semangat tias menemui rendi
" maaf apa kamu lama menunggu " tanya tias
"ngga " kata rendi sambil tersenyum dan memberikan bunga mawar merah ke pada tias ,   tias bahagia sekali, lalu ayah tias  berbicara
" karna sudah berkumpul ayo kita ke meja makan" semuanya bersamaan menuju meja makan
Di meja makan mereka bercengkrama,
" tias habis lulus sekolah ini kamu mau kuliah dimana" tanya ayahnya,  tias terdiam dan bingung sebelumnya rendi tak ada mengajaknya untuk merid sehabis lulus smk ini
"tias tak tau yah" jawab tias
"tak tau apa nih,  bingung mau kuliah dimana atau bingung kuliah atau engga " goda ayahnya ke pada tias, sepertinya ayah tias sudah menyukai kepribadian rendi dan keluarganya
"ayah tak melarang jika kalian nantinya mau menikah, toh menurut ayah rendi lumayan mapan, ya kan ren  "  ayahnya menggoda rendi juga sambil tertawa lepas
"iya om" jawab rendi sambil tersenyum
"hus ayah.... " tegur ibu " jangan bikin tias malu,  tuh liat wajahnya merah kaya udang rebus "
"mana-mana wah benar" kata ayahnya sambil mentertawakan tias.
Serontak tias yang lagi melamun jadi salah tingkah di buat ayahnya
"ayah bikin malu aja"  sewot tias dengan wajah cemberut, semuanya tertawa  dan susana di dapur berubah jadi ramai.
Sehabis acara makan selesai rendi pamitan pulang dengan ayah,ibu tias dan tias mengantar rendi ke pintu keluar.
Tinggal dengan tias rendi belum pamitan. Pas diluar pintu
"bebz " kata rendi kepada tias dengan lembut  yg lagi menundukan kepalanya kebawah,  munkin malu menatap wajah rendi atas kejadian di meja makan tadi.
Lalu rendi mengangkat dagu tias untuk menatap wajahnya. Tias terdiam karna  melihat mata rendi berkaca-kaca
"apa yang di katakan ayah kamu tadi ada benarnya, aku ngga keberatan justru itu yang aku mau, jika kamu tak keberatan  "sambil memegang kedua tangan tias dan  merunduk seperti adegan pangeran melamar sang putri rendi mengatakan.
" TIAS MAU KAH KAU MENIKAH DENGANKU" ucapkan rendi dengan tulus,
Tias terdiam dia bingung tapi bahagia, ternyata rendi serius mencintainya sebenarnya  ucapan rendi tadi masih membuatnya terkejut sekaligus kagum, hingga lupa baginya untuk menjawab pertanyaan rendi dan Tiba-tiba cuaca sangat mendung berangin kencang perhatian tias teralihkan untuk menyuruh rendi lekas pulang.
" bebz hari mau hujan kamu harus cepat pulang aja dulu" gesak tias
"tapi kamu belum jawab pertanyaanku tadi" tanya rendi masih memegang tangan tias
" bebz ga romantis kalau aku jawab disini,  bagaimana kalau nanti malam kita diner" usul tias
"ok jawab rendi nanti malam aku jemput jam 8 malam ya " sambil pergi dan menaiki motornya dan pergi
Dan tias masuk kerumahnya dengan hati berbunga-bunga wajahnya terliat bahagia sekali ibu dan ayahnya heran melihat tingkah tias.
"hey tias ada apa" tanya ayahnya dengan rasa penasaran. Tias menjawab sambil tersenyum bahagia
"rahasia yah" dan pergi kekamarnya, ayah dan ibunya bingung lalu ibunya pergi menemui tias karna rasa penasaran
"tias ada apa nih ko senang bangat, emang ada apa " tanya ibunya sambil tersenyum melihat putrinya bahagia
"itu mah.. Rendi ngajak aku meried" kata tias sambil malu-malu bahagia
" owh ya.. Terus kamu jawab iya "  kata ibunya ikut bahagia sambil mendekat ke samping tias yang lagi duduk di ranjangnya
"belum aku jawab bu , nanti malam kami mau diner jadi nanti malam aku jawabnya"
"owh ya aku mau siapkan pakaian buat malam nanti apa ya"  sambil berdiri memeriksa lemarinya dan meminta ibunya membantunya buat memilihkan bajunya
Hingga malam pun tiba tias sudah berdandan cantik untuk menunggu rendi di ruang tamu.
Sudah satu jam tias menunggu sesekali dia coba untuk menelpon namun tak ada yang jawaban hingga Jam sudah menunjukan jam 9:32 malam namun rendi tak kunjung tiba. Tias mulai bosan sekaligus gelisah kenapa rendi lama tak menjemputnya bahkan di telpon pun no handphonenya tak aktif
"kenapa nih rendi tidak bisa di hubungin" gerutu tias kesal lalu dia coba menelpon kerumah rendi. Cukup lama menunggu ada yang mengangkat telpon rumah akhirnya di angkat
Tias : "hallo bisa bicara sama rendi ngga "
Pembantunya : " ini siapa ya "
Tias : " ini tias "
Pembantu : "owh non tias mas rendi kecelakaan non tadi orang rumah semua kerumah sakit  bayangkara non"
Mendengar itu tias langsung syok,  hp di tangannya langsung terlepas dan langsung berlari keluar rumah  sambil berteriak
"rendi-rendi "  mendengar tias histeri menangis ibu serta ayahnya tias kaget dan berlari mengejar tias yang mau keluar rumah mencari rendi
" ada apa na.." tanya ibu tias..
"rendi buuu" sambil menangis
"Iya kenapa rendi " tanya ibunya
"dia kecelakaan " tias terus menangis sejadi-jadinya
"ayo kita berangkat mencarinya rendi di rumah sakit mana " tanya ayahnya
" rumah sakit bayangkara"  jawab tias
Segera ayah tias membawa tias yang  lagi lemas karna syok menuju rumah sakit untuk bertemu rendi
Sesampai rumah sakit bayangkara  mereka langsung mencari kamar rawat rendi.
Dan menemukannya kamarnya ayah tias duluan menghampiri sanak kerabat rendi dan berbicara serius tak lama kemudian ayah tias mendekati tias  dan menyuruhnya masuk menemui rendi, sambil menangis tias mendekat pelan ke arah ranjang rawat rendi serasa tak percaya kalau itu adalah rendi.
Tias terus mendekat didepannya ada seorang ibu menangis di depan rendi sepertinya itu adalah ibunya.
Setelah tias dekat ibu rendi memegang tangan tias untuk lebih dekat lagi ke tempat ranjang rendi
" kamu tias " kata ibu rendi sambil menangis pilu tias diam kaku air matanya terus mengalir tak berhenti matanya fokus menatap wajah andi yang terbaring koma tak berdaya.
"rendi sekarat na" kata ibu tias sambil menangis sejadi-jadinya,
"rendi-rendi-rendi bangun " ucap tias sambil menangis keras  " rendi  kamu sudah janji dengan aku ren jangan tinggalin aku ren"
Tiba tiba tangan rendi bergerak dan dia mampu membuka matanya berlahan sesambil bergumam memanggil tias
"tias-tias " meski pelan tapi tias  cukup dengar dengan jelas, mendengar itu tias berteriak dokter-dokter
Lalu rendi memegang tangannya tias. Dan berbicara pelan
"tias aku mau menanyakan sesuatu kepadamu" suara rendi terdengar patah-patah
"menanyakan apa " ucap tias sambil memegang tangan rendi sambil tangan satunya membelai rambut rendi
"apa jawabanmu atas pertanyaanku kemaren" tanya rendi sambil menahan sakitnya di hadapan  tias yang menangis sepilu-pilunya
"iya ren,  aku mau menikah denganmu,  tapi kamu harus sembuh ren" jawab tias sambil menyemangati rendi.
Rendi menggelengkan kepalanya pelan seolah menyatakan dia tak akan sembuh.
"kenapa ren " tangis tias
Lalu rendi tersenyum  dan mengucapkan " love u tias "
Setelah mengucapkan itu keadaan rendi langsung berubah kritis, tias terus berteriak dokter-dokter
Dokter tiba dan mencoba menolong, namun tuhan berkehendak lain.
" maaf kami sudah berusaha dengan baik " ucap dokter pada sanak keluarga rendi beserta keluarga tias dan
Tangisan pun tak terbendung di antaranya.
Keesok harinya rendi di makamkan di pemakaman umum sepertinya acara sudah selesai namun tias masih tetap di sisi kuburan rendi sambil,  menghaburkan bunga di atasnya,  matanya terlihat bengkak dan hitam karna banyak menangis.
Ibu alm rendi mendekati tias, dan memberikan tias setangkai bunga mawar merah,
"ini bunga yang di bawa rendi pas di waktu kecelakaannya, sebelum koma dia menitipkan ini kepada ibu untuk di kasihkan kekamu"  dengan terdengar pilu ibu alm.rendi memberikan bunga itu dan sambil menangis tias mengambil bunga itu
"apapun itu ibu tau rendi sangat mencintaimu dan begitu juga denganmu,tapi ibu harap kamu dari sekarang belajarlah untuk melupakannya demi kebaikanmu"


                    "TAMAT"
Karya : guztyzeromaki
 
Copyright © 2025. Cerpenazza - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger